Sekedar Sharing Tentang Safety Devices Pada Conveyor (Bagian 2)

Rotation Detector
Rotation Detector (kita singkat saja menjadi RT) adalah sebuah sensor yang fungsinya membaca kecepatan putaran conveyor. Biasanya digunakan untuk membaca apakah putaran conveyor melambat lalu berangsur-angsur berhenti padahal conveyor oleh controller diposisikan "running". RT biasanya dipasang pada tail pulley. Apa itu tail Pulley?



Sebagai gambarannya, silahkan lihat gambar di bawah ini


Lalu pertanyaan berikutnya muncul, kenapa harus di tail pulley? kenapa tidak di head pulley atau di dekat motor conveyor?
Head Pulley secara mekanik terhubung dengan gear box motor, sedangkan tail pulley dihubungkan dengan belt conveyor. Jika suatu saat terjadi masalah pada belt, putus misalkan, maka head pulley akan terus berputar karena dia terhubung langsung dengan gear box, sedangkan tail pulley akan melambat putarannya dan kemudian berangsur-angsur akan berhenti. Jadi, jika kita menginstalasinya di head pulley ataupun di pulley manapun yang terhubung langsung dengan motor dan gear box-nya, maka kita tidak akan mengetahui apakah ada masalah dengan conveyor atau tidak.

Salah satu sensor yang dapat digunakan sebagai RT adalah inductive proximity. Jenis inductive proximity yang pernah saya gunakan adalah produk dari Telemecanique, yaitu Osiprox XSA-V. Bagaimana prinsip kerja dan instalasinya?

Ada baiknya perhatikan gambar di bawah ini terlebih dahulu

(sumber gambar : Katalog Inductive Proximity Telemecanique Osiprox XSA-V)




(sumber gambar : Katalog Inductive Proximity Telemecanique Osiprox XSA-V)


Prinsip inductive proximity-nya sendiri adalah sensor membaca bahan metal yang lewat di depannya. Bahan metal yang melalui sensor lewat berulang-ulang dengan kecepatan tertentu, sehingga ini bisa dibilang menghasilkan pulsa dengan nilai frekuensi tertentu. Pada XSA-V terdapat potensiometer yang fungsinya sebagai setting frekuensi treshold. Jika frekuensi yang dibaca sama atau lebih besar dari treshold maka XSA-V akan mengirim sinyal "TRUE" atau logic "1" melalui output-nya, sedangkan jika kurang akan mengirimkan sinyal "FALSE" atau logic "0".





(sumber gambar : koleksi pribadi)




(sumber gambar : koleksi pribadi)

Karena output yang dihasilkan berupa logic ini, maka RT terkadang disebut juga sebagai Zero Speed Switch, dimana "Zero" disini tidak dimaksudkan benar-benar "0" atau berhenti, tetapi nilainya berada di bawah treshold.

Berarti bisa dong jika kemudian XSA-V diganti menggunakan encoder atau proximity biasa kemudian output pulsanya dimasukkan ke input speed counter di PLC lalu digunakan fungsi compare sebagai treshold-nya ? Jawabannya Bisa ^^


Insya Allah Bersambung......


Maka nikmat Tuhanmu manakah yang kamu dustakan? 

3 comments:

endar said...

saya belum pernah memanfaatkan nilai frekuensi yang menggunakan proximity. ilmu baru buat saya ini mas.
terima kasih

ELECTROMATION said...

sama-sama mas Endar ^^

amin said...

Untuk menentukan jumlah target utk zero speed ini gmn?

Post a Comment